Thursday, May 10, 2018

Matematika Sebuah Angka-Angka Kehidupan




Mendapat pesan Whatsapp dari seorang kawan tentang sebuah angka-angka (matematika) unik. Angka-angka itu setelah saya coba telaah ternyata bukanlah hasil dari teori ‘gatuk-entuk’ tapi benar apa adanya. Coba simak dan telaah baik-baik, barangkali bisa menambahkan kekuatan ketauhidan dan mempertebal ketaqwaan kita kepada Allah Subahanahu Wata’ala.
Kawan saya menyebutnya ‘matematika versi baru’, inilah angka dan huruf yang dikombinasikan :
Jika, seandainya :
1=A      2=B      3=C      4=D      5=E      6=F      7=G      8=H      9=I       10=J
11=K    12=L    13=M   14=N    15=O   16=P    17=Q   18=R    19=S    20=T
21=U    22=V    23=W   24=X    25=Y    26=Z

Nah, coba kita buat ilustrasi sebuah pertanyaan yang akan kita jawab dengan indek angka diatas :
apakah yg membuat kesuksesan/keberhasilan hidup menjadi 100%.......??? :

H+A+R+D+W+O+R+K(Kerja Keras) : 8+1+18+4+23+15+18+11 = 98%
K+N+O+W+L+E+D+G+E​ (Pengetahuan) : 11+14+15+23+12+5+4+7+5 = 96%
L+O+V+E​ (Cinta) : 12+15+22+5 = 54%
L+U+C+K​ (Nasib) : 12+21+3+11 = 47%
Tidak ada yang jadi 100%.

Lantas, apakah yang bisa membuat jadi 100%....?
Adakah money..?
M+O+N+E+Y​ = 13+15+14+5+25 = 72%  
NO..!!!

Leadership..?
L+E+A+D+E+R+S+H+I+P​ = 12+5+1+4+5+18+19+8+9+16 = 97%
 NO...!!!

Ternyata apa yang membuat menjadi 100% adalah :
Coba lihat yang ini...

S+E+D+E+K+A+H+J+A+R+I+A+H​ = 19+5+4+5+11+1+8+10+1+18+9+1+8 = 100%

Benar atau tidak, itulah matematika. Dan semoga matematika diatas menambah ketaqwaan kita kepada Allah Subahanahu Wata’ala. Tapi jelas SEDEKAH JARIAH adalah SAHAM AKHIRAT kita.
waalahu 'alam bishawab


Wednesday, May 9, 2018

18 Karakter Dasar Bangsa, Yang Mulai Memudar



1. Religius
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya,toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan selalu hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
2. Jujur
 Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan dan pekerjaan.
3. Toleransi
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
 4. Disiplin
Tindakan yang menunjukan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
5. Kerja Keras
Perilaku yang menunjukan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
6. Kreatif
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
7. Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
8. Demokratis
Cara berpikir,bersikap dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
 9. Rasa Ingin Tahu
 Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajari, dilihat dan didengar.
10. Semangat Kebangsaan
Cara berpikir, bertindak dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan diri dan kelompoknya.
11. Cinta Tanah Air
Cara berpikir, bersikap dan berbuat yang menunjukan rasa kesetiaan, kepedulian dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.
 12. Menghargai Prestasi
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain. 13. Bersahabat/Komunikatif Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain. 14. Cinta Damai
Sikap, perkataan dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.
15. Gemar membaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
16. Peduli Lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
17. Peduli Sosial
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
18. Tanggung-Jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

Tuesday, May 8, 2018

Lucu lucuan, Intrik Politik Pilkades.



Sebelum menulis ini, angan saya melayang di sepuluh tahun yang lampau. Dimana didesaku ada hajatan demokrasi yang hebohnya ngalahkan hajatan demokrasi negeri ini. Geli dan tertawa sendiri mengingat kejadian lampau. Bagaiamana sebuah mekanisme pemilihan pemimpin di tingkat kelurahan dari a to z. Unik, lucu dan juga mencekam. Nah dibagian mencekam ini tentu ada kaitanya dengan nuansa syirik, mistis dan tahyul. Hehe..maklum orang desa, walaupun masjid selalu ramai lima waktu tapi untuk urusan yang beginian, tak ketinggalan menghiasai di setiap hajatan pilkades berlangsung.
Pilkades dimanapun dilaksanakan selalu ada intrik politik ala desa seolah meniru trik trik politik ala pileg atau pilgub bahkan pilpres. Hanya saja skala dan eskalasinya yang berbeda. Yang jelas torehannya selalu tak lepas dari bumbu-bumbu money politics, perdukunan, perselisihan bahkan tak jarang bentrok antar pendukung salah satu kandidat. Oya, juga beking membeking berdalih menjaga keamanan juga tak kalah serunya.
Desaku atau tepatnya dusunku adalah wilayah terluar sebuah kabupaten yaitu letaknya berbatasan langsung dengan kabupaten tetangga. Batas terluar adalah sebuah sungai yang mengalir air jernih, banyak kedung (cekungan tanah di dasar sungai ) yang dalam. Ikan tumbuh berkembang, bahkan udang serta beberapa satwa air lainnya. Tak jarang dulu waktu kecil saya sering mencari udang terus ditaruh dibatu besar yang panas karena sengatan matahari. Kalau udang sudah berubah berwarna merah persis kayak digoreng, maka tandanya udang itu sudah matang. Saya dan beberapa teman kecil dulu langsung menyantap, tanpa perasaan khawatir ada kotoran bahkan bakteri. Nyatanya, kami sehat-sehat aja. Didusunku waktu aku masih kecil merupkan dusun yang menjadi barometer ke Islaman. Karena banyak kiyai dan ulama yang menjadi penyebar islam di dusun sekitar bahkan mencapai radius ditingkat kecamatan. Dusun kami dijaga feodalisme ulama yang sangat kental. Kalau anda melihat sinetron dunia terbalik ada tokoh pak ustadz rw, nah itulah sama persis ‘kebesaran’ mbah kaji (biasa masyarakat) menyebut, sebetulnya mbah kyai haji. Banyak penduduk dusun sekitar yang ‘ngangsu ngilmu’ ke dusun kami. Baik itu belajar kitab kuning sampai belajar kanuragan.Zaman saya masih kecil dulu pernah ada ulama besar yang menjadi lurah dan sekaligus kebangaan di tingkat kabupaten. kecerdasan dan pengetahuannya 'luar dalaml' ditambah gelar kiya haji yang melekat membuat  beliau sangat berwibawa, tidak hanya dimata rakyatnya namun juga pada tataran pejabat di tingkat kabupaten. Namun sayang selepas itu nggak ada yang memiliki kualitas dibawah kelasnya sekalipun.
Kembali ke pilkades. Hajatan politik ini seperti juga hajatan politik yang lain selalu membelah pilihan masyarakat. Antara satu dengan yang lain tentu tidak sama dukung mendukung kandidatnya, Selalu itu. Pada hanjatan ini masyarakat selalu mengambil perannya sendiri-sendiri, ada yang berperan lagaknya politikus kelas kabupaten bahkan tak jarang yang bergaya kelas provinsi. Paling rendah bergaya pengamat politik lengkap dengan statemen dan arahan yang kadang ngawur namun juga kadang benar situasinya. Dalam setiap kesempatan tongkrong baik itu di warung, di gardu bahkan di masjid sekalipun setelah sholat jamaah. Mereka dengan menggebu mengkampanyekan kandidat dukungannya, tak jarang kampanye hitampun menjadi senjata halal. Disisi kandidat dua atau tiga tahun sebelum ajang digelar sudah “tepe tepe” (tebar pesona) kemana mana. Berlagak bantu semen masjidlah, beliin seragam sinomanlah, bantu seragam yassinanlah atau segala perilaku yang intinya agar meraih simpatik dari masyarakat. Tak terbayang berapa kocek harus dirogoh. Belum lagi setiap minggu ada pertemuan tim sukses di sebuah rumah makan yang diundang pulangnya di amplopi duit plus sebungkus rokok.

Yang Kaya Yang Lebih Sering Menang

Dalam pilkades ini terkadang meyisihkan faktor penting kualitas sumber daya manusia. Kandidat yang hanya berpendidikan lulusan es em pe (SMP) saja kadang kadang menang telak karena kekuatan finasial. Namun tak jarang juga ada daerah atau masyarakat tertentu yang tidak tergiur dengan iming iming sejumlah uang, karena memang memikirkan sisi kualitas kandidat. Dulu sebelum handphone dan internet menjadi bagian terpenting dalam dunia komunikasi, perangkat yang paling bergengsi dan memiliki peran penting adalah handy talki (HT). Tak terbayang, kalau tim sukses sudah pegang alat komunikasi itu. Petentang petenteng kemana mana selalu diselipkan di pinggang bergaya ala polisi. Money politics senantiasa menjadi warna dan bumbu manis dalam setiap perhelatan ini. Dimana kemunculan seorang kandidat senantiasa diukur dari seberapa besar kemampuan kandidat memberi bantuan, janji memberi bantuan serta amplop dan isinya. Pernah suatu kali ditahun lampau seorang yang hanya berpendidikan smp, bertabiat tukang judi, suka main perempuan. Tak pernah ‘ngambah’ masjid. Bisa menang telak mengalahkan kandidiat yang berpendidikan perguruan tinggi. Ternyata telisik dari sumber informasi yang berkembang sang kandidat menang dengan menghabiskan dan 500 juta rupiah. Jumlah kala itu adalah jumlah yang fantastis. Karena seseorang dalam mencalonkan diri menjadi caleg saja paling hanya menghabiskan 200 sampai 300 juta. Kenapa tidak mencalonkan diri menjadi caleg saja. Ya, karena dia sadar untuk menjadi caleg setidaknya harus pinter (walau terkadang tidak semua caleg atau anggota legislatif itu pinter). Disinilah ukuran finansial menjadi penting dan bahkan sangat penting untuk urusan menang. Money politics dengan segala triknya justru selalu menjadi ajang rebutan bagi masyarakat. Suatu kali waktu saya masih didesa, malam pencoblosan menjadi sebuah malam yang mencekam. Artinya masing masing individu saling curiga dan menduga duga. Tak jarang saling intip tim sukses mana yang mendatangi untuk memberikan segepok duit. Nah yang uniknya lagi, kuburan menjadi tempat yang paling ramai dijaga. Karena tempat angker ini menjadi ajang transaksional bagi potensi pembelotan dukungan. Seorang tim sukses sambil mengendap-endap dengan membawa segepok amlop beris duit berniat melakukan transaksi pembelian suara bagi pembelot. Karena untuk dilakukan dari rumah ke rumah sangat sulit saking ketatnya penjagaan. Malam pencoblosan merupakan malam pencarian ilham siapa yang bakal menang atau jadi besok pagi. Proses pencarian ilham biasanya dilakukan ditempat terbuka, bisa lapangan, sawah atau tempat lain yang sekiranya kita dapat mengawasi langit menunggu ndaru kewahyon turun kearah mana. Ndaru ini bisa jadi bintang jatuh atau semacam sinar apalah yang intinya kearah mana ia tertuju. Kalau kearah barat berarti pertanda calon yang berasal dari tempat atau dusun paling barat di wilayah kelurahanlah  yang bakal menang dan seterusnya.

Perang di Medsos Ala Tim Sukses Pilkades

Perdebatan di media sosial yang melibatkan tim sukses  pilkades menjadi berita unik dan menarik. Dari cara tim sukses berdebat cenderung saling ejek sangat lucu dan lugu. Misal dari sisi bahasa retorikanya mengalahkan calon legislatif. Kadang sok pinter namun ungkapan bahasanya salah total. Menyebut “provokator” aja dengan “profokator”, menyebut “opsi” aja dengan “obsi” dan masih banyak lagi yang lucu dan unik. Intinya masing masing nilai perdebatan di medsos terutama facebook menjadi sangat menggelikan. Update statuspun selalu hanya seputar dukungan dan penjatuhan. Ada saya lihat status “ ayo bangun, tahajud biar calon kita menang “. Atau “kontak politik sebagai tim sukses wajar dong kalau terima bayaran motor “ hihihi..lucu.
Itulah fenomena unik sering kita jumpai dalam perhelatan pilkades. Belum lagi intrik syirik dan tahayul ketika para calon kandidat mendatangi orang pinter untuk minta berkah. Yang lebih menyedihkan lagi suatu peristiwa umum yang terjadi misal kematian seseorang setelah pilkades karena jago lawan kalah terus berpikiran kena santet dan lain-lain. Yang jelas bahwa demokrasi di lini bawah ini menyedot dana politik yang luar biasa, terkadang hanya sekedar gengsi saja tanpa memperhatikan atau memperhitungkan apakah bisa balik modal. Biasanya ukuran strategis yang diapakai adalah seberapa luas dan subur tanah bengkok yang menjadi bagian sang pemenang. Terkadang terbersit pertanyaan bisa nggak money politics dihilangkan dari ajang ini, kebanyakan menjawab mustahil. Inilah realita, bukankah masyarakat desa lebih banyak meniru pola masyarakat kota. Dalam jawaban singkatpun masyarakat mengartikulasikan money politics ini sebagai bagian yang belum bisa hilang, dengan getol masyarakatpun menyatakan, bukankah para anggota dewan, bupati, gubernur bahkan presidenpun tak lepas dari jerat yang satu ini, entahlah...

Sunday, May 6, 2018

Akhmad Dhani Tobat Menjadi Penganut Ajaran Plularis



Kabar mengejutkan sekaligus membahagiakan datang dari musisi penuh sensasi dan kontroversi, Ahmad Dhani. Sosok musisi serba bisa yang sejak dahulu dikenal sebagai penganut Pluralisme sejati ini sekarang menyatakan "tobat" dari pemahaman sesat dan menyesatkan tersebut.
Dalam postingannya di salah satu grup WhatsApp, Ahmad Dhani  mengatakan
"Telah aku bunuh pluranisme dalam jiwaku
Dulu aku pejuang pluralisme
Semua agama aku anggap benar
Itu dulu sebelum ada Ahok

Konyol
Aku anggap semua agama benar
Lalu sebagian besar besar Nasrani menganggap Ahok lah yang paling benar

Sungguh konyol tapi nyata
Saat ini juga aku bunuh pluralisme
Lagian pluralisme itu istilah asing

Thanks Ahok
Pluralisme Is Dead"

Pernyataaan Ahmad Dhani ini sangat berbeda 180 derajat dengan sikapnya beberapa tahun yang lalu. Bahkan dalam satu pernyataan di tahun 2014, dia dengan tegas mengaku bahwa dirinya adalah sosok pluralisme sejati.
"Saya itu pluralisme sejati. Media luar pun tau saya itu pluralis sejati," ujar Ahmad Dhani pada saat itu.
Pagi tadi voa-islam.com menghubungi Ahmad Dhani untuk menanyakan apa yang menyebabkan beliau akhirnya tobat dari pluralisme. Dan diakui oleh pentolan grup musik Dewa19 ini bahwa kasus Ahok lah yang menyebabkan dia merubah cara pandangnya terhadap pluralisme.
"Melihat fakta 90% Nasrani menganggap Ahok paling benar dan mendukung secara membabi buta. Bahkan sepupu saya yang Nasrani menjauhi saya, padahal dulu tiap tahun Natalan bersama. Ini tidak terjadi hanya pada saya juga terjadi di keluarga pak Prabowo," ungkap dia kepada voa-islam.com dalam pesan singkatnya.
Perubahan sikap sosok Ahmad Dhani terhadap apa yang dia yakini dulu itu tidak lepas dari rentetan peristiwa yang terjadi beberapa tahun terakhir ini. Dimulai dengan persinggungannya dengan Habib Rizieq, keikutsertaan beliau di Aksi Bela Islam dalam mengecam pernyataan Ahok yang melecehkan serta menghina Islam lewat 'Jangan percaya dengan Al-Maidah 51' hingga pernyataan-pernyataan kritis beliau terhadap rezim Jokowi.
Padahal kalau melihat catatan lini masa, sosok Ahmad Dhani ini penuh dengan kontroversi. Selain dituding antek zionis Israel (karena sering mengenakan kalung berbentuk bintang David) konon dia juga punya darah Yahudi dari jalur ibunya yang keturunan Jerman. Tidak hanya itu, Ahmad Dhani juga masuk dalam jajaran tokoh pengusung liberalisme dan pluralisme di situs LibforAll, satu situs yang konsen utamanya mengkampanyekan pemahaman tersebut.
Namun terlepas dari itu semua, kita wajib bersyukur atas perubahan sikap Ahmad Dhani dalam memandang sesuatu yang dahulu dianggapnya sebagai sebuah kebenaran padahal sebenarnya salah. Semoga hidayah Allah terus tercurah kepada beliau dan kedepannya Ahmad Dhani lebih rajin lagi bermulazamah dan bermujalasah dengan para Habaib, ulama, ustadz serta tokoh umat lainnya.[dikutip dari VOAISLAM]

Dampak Teknologi (informasi) Bagi Kehidupan




Saat ini, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi berkembang dengan pesat. Mulai dari abad 19, peneliti di seluruh dunia berlomba-lomba dalam kemajuan teknologi. Hampir semua pekerjaan manusia terbantu dengan penemuan teknologi yang ada, namun juga tidak sedikit kerugian dari penggunaan teknologi informasi dan komunikasi ini. Oleh karena itu perkembangan teknologi bagaikan dua mata pisau, dilain sisi bisa berdampak  negative dan juga dapat berdampak positif untuk etika manusia. Berikut dampak negative dan positif perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terhadap etika.

1. Dapak negative perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terhadap etika manusia :

– Munculnya perilaku individualism dan egois

Semakin tergantungnya akan informasi teknologi, maka jiwa sosialnya akan berkurang. Misalnya saja orang akan lebih senang bermain media sosial dari pada mengikuti kegiatan sosial atau ibadah. Semisal contoh waktu kita menunggu sesuatu disebuah tempat umum, boarding pesawat, di halte, di apotik, semisal. Dulu kita saling bertegur sapa dengan hanya sekedar kalimat “ mau kemana, nunggu ya “ atau apapun yang bisa menjadikan masing masing individu saling berkomunikasi. Tapi sekarang, kita sibuk dengan gadget kita. Jangankan saling bertegur, melirik aja mungkin tidak.

– Manusia malas melakukan aktifitas yang bermanfaat

Kebanyakan manusia malas untuk melakukan aktifitas. Meraka cenderung bermalas-malasan dengan memainkan game/computer sampai larut malam. Bahkan untuk belajar atau mengerjakan pekerjaan rumah terasa malas untuk dilakukan.

– Penyalahgunaan untuk tindakan kriminal secara online

Pada akhir-akhir ini banyak terjadi penculikan anak melalaui media sosial. Banyak modus yang digunakan sehingga korban merasa percaya dan melakukan pertemuan bahkan kepada orang yang belum dikenal.

– Pencurian keuangan nasabah bank

Pada akhir-akhir ini marak sekali pencurian uang milik nasabah. Para pembobol menggunakan teknologi informasi untuk membobol uang milik nasabah bank tersebut

 2. Dapak positif perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terhadap etika manusia

– Mempererat hubungan persaudaraan antar teman, saudara atau keluarga

Dengan adanya media social ataupun alat komunikasi lainnya menjadikan manusia mudah dalam berkomunikasi dengan teman, saudara atau keluarga. Pada kasus ini jarak bukanlah kendala yang besar, beda nrgarapun bisa saling menyapa dan mengetahui hal-hal penting keluarga, teman atau saudara.

– Membentuk karakter kreatif dan inovatf

Perkembangan teknologi informasi menjdaikan manusia berfikir kreatif dan inovatif untuk menciptakan hal-hal baru yang menarik hati konsumen. Teknologi informasi berusah dirancang dengan menarik, efisien dan meringankan pekerjaan manusia.

– Membentuk karakter cerdas dan berwawasan

Tidak dapat dipunkiri lagi, dengan perkembangan internet saat ini sangat membantu manusi uintuk memperoleh informasi. Di dalam internet terdapat banyak sekali informasi yang bermanfaat khususnya yang menjadikan manusia cerdas dan berwawasan luas. Bahkan pengetahuan Negara lain pun dapat diketahui tanpa kita perlu ke sana.

– Membentuk jiwa entrepreneurship

Dengan berkembangnya tekknologi saat ini, sangat memungkinkan untuk terbentuk lapangan pekerjaan. Banyak sekali peluang bisnis yang sangat mempermudah dan efisisnsi waktu dan tenaga. Terautam dengan memanfaatkan fasilitas internet. (efendisblog)

Ngalap Berkah, Yang Diperbolehkan dan Terlarang




Ngalap berkah, Yang Diperbolehkan dan Terlarang

Dalam bahasa Arab, barokah bermakna tetapnya sesuatu, dan bisa juga bermakna bertambah atau berkembangnya sesuatu. Tabriik adalah mendoakan seseorang agar mendapatkan keberkahan. Sedangkan tabarruk adalah istilah untuk meraup berkah atau “ngalap berkah”.
Adapun makna barokah dalam Al Qur’an dan As Sunnah adalah langgengnya kebaikan, kadang pula bermakna bertambahnya kebaikan dan bahkan bisa bermakna kedua-duanya. Demikian kesimpulan dari Dr. Nashir Al Judai’ dalam At Tabaruk, hal. 39.
Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Maksud dari ucapan do’a “keberkahan kepada Muhammad dan keluarga Muhammad karena engkau telah memberi keberkahan kepada keluarga Ibrahim, do’a keberkahan ini mengandung arti pemberian kebaikan karena apa yang telah diberi pada keluarga Ibrahim. Maksud keberkahan tersebut adalah langgengnya kebaikan dan berlipat-lipatnya atau bertambahnya kebaikan. Inilah hakikat barokah”. Lihat Jalaul Afham fii Fadhlish Sholah ‘ala Muhammad Khoiril Anam karya Ibnu Qayyim Al Jauziyah, hal. 308.

Ngalap berkah kepada makhluk yang terlarang ada dua macam :

Macam pertama : Termasuk Syirik Akbar

Tabarruk pada makhluk seperti pada kubur, pohon, batu, manusia yang masih hidup atau telah mati, di mana orang yang bertabarruk ingin mendapatkan barokah dari makhluk tersebut (bukan dari Allah), atau jika bertabarruk dengan makhluk tersebut dapat mendekatkan dirinya pada Allah Ta’ala, atau ingin mendapatkan syafa’at dari makhluk tersebut sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang musyrik terdahulu, maka seperti ini termasuk syirik akbar (syirik besar). Karena kelakukan semacam ini adalah sejenis dengan perbuatan orang musyrik pada berhala atau sesembahan mereka.

Macam kedua : Termasuk Bid’ah

Tabarruk kepada makhluk dengan keyakinan bahwa tabarruk pada makhluk tersebut akan berbuahkan pahala karena telah mendekatkan pada Allah, namun keyakinannya bukanlah makhluk tersebut yang mendatangkan manfaat atau bahaya. Hal ini seperti tabarruk yang dilakukan orang jahil dengan mengusap-usap kain ka’bah, dengan menyentuh dinding ka’bah, dengan menyentuh maqom Ibrahim dan hujroh nabawiyah, atau dengan menyentuh tiang masjidi harom dan masjid nabawi; ini semua dilakukan dalam rangka meraih berkah dari Allah, tabarruk semacam ini adalah tabarruk yang bid’ah (tidak ada tuntunannya dalam ajaran Islam) dan termasuk wasilah (perantara) pada syirik akbar kecuali jika ada dalil khusus akan hal itu.

Pelajaran dari pohon Dzatu Anwath

Dahulu kami berangkat bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar menuju Khoibar. Lalu, beliau melewati pohon orang musyrik yang dinamakan Dzatu Anwath. Mereka menggantungkan senjata mereka. Lalu mereka berkata, “Wahai Rasulullah! Buatkanlah untuk kami Dzatu Anwath (tempat menggantungkan senjata) sebagaimana mereka memiliki Dzatu Anwath.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Subhanallah! Sebagaimana yang dikatakan oleh kaum Musa: Jadikanlah untuk kami sesembahan sebagaimana mereka memiliki sesembahan-sesembahan.” (QS. Al A’raaf: 138). Kalian benar-benar akan mengikuti kebiasaan-kebiasaan orang-orang sebelum kalian.” (HR. Tirmidzi no. 2180. Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih. Hadits ini dikatakan shahih oleh Al Hafizh Abu Thohir Zubair ‘Ali Zaiy)
Syaikh Sulaiman At Tamimi dalam Taisir Al ‘Azizil Hamid (1: 407) berkata, “Jika menggantungkan senjata di pohon, lalu bersemedi (i’tikaf) di sampingnya, serta menjadikan sekutu bagi Allah, walau tidak sampai menyembahnya atau tidak pula memintanya, (dinilai keliru), maka bagaimana lagi jika ada yang sampai berdo’a pada orang yang telah mati seperti yang dilakukan oleh para pengagum kubur wali, atau ada yang sampai beristighotsah padanya, atau dengan melakukan sembelihan, nadzar atau melakukan thowaf pada kubur?!”

Beberapa bentuk ngalap berkah yang terlarang

1- Ngalap berkah dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam setelah beliau wafat

Di antara yang terlarang adalah tabaruk dengan kubur beliau. Bentuknya adalah seperti meminta do’a dan syafa’at dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di sisi kubur beliau. Semisal seseorang mengatakan, “Wahai Rasul, ampunilah aku” atau “Wahai rasul, berdo’alah kepada Allah agar mengampuniku dan menunjuki jalan yang lurus”. Perbuatan semacam ini bahkan termasuk kesyirikan karena di dalamnya terdapat bentuk permintaan yang hanya Allah saja yang bisa mengabulkannya. (Lihat At Tabaruk, hal. 325.)
Juga yang termasuk keliru adalah mendatangi kubur Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallamlantas mengambil berkah dari kuburnya dengan mencium atau mengusap-usap kubur tersebut.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan, “Para ulama kaum muslimin sepakat bahwa barangsiapa yang menziarahi kubur Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam atau menziarahi kubur para nabi dan orang sholih lainnya, termasuk juga kubur para sahabat dan ahlul bait, ia tidak dianjurkan sama sekali untuk mengusap-usap atau mencium kubur tersebut.” (Majmu’ Al Fatawa, 27: 79).
Imam Al Ghozali mengatakan, “Mengusap-usap dan mencium kuburan adalah adat Nashrani dan Yahudi”. (Ihya’ ‘Ulumuddin, 1: 282).

2- Tabarruk dengan orang sholih setelah wafatnya

Jika terhadap Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam saja tidak diperkenankan tabarruk dengan kubur beliau dengan mencium atau mengusap-usap kubur tersebut, maka lebih-lebih dengan kubur orang sholih, kubur para wali, kubur kyai, kubur para habib atau kubur lainnya. Tidak diperkenankan pula seseorang meminta dari orang sholih yang telah mati tersebut dengan do’a “wahai pak kyai, sembuhkanlah penyakitku ini”, “wahai Habib, mudahkanlah urusanku untuk terlepas dari lilitan hutang”, “wahai wali, lancarkanlah bisnisku”. Permintaan seperti ini hanya boleh ditujukan pada Allah karena hanya Allah yang bisa mengabulkan. Sehingga jika do’a semacam itu ditujukan pada selain Allah, berarti telah terjatuh pada kesyirikan.
Begitu pula yang keliru, jika tabarruk tersebut adalah tawassul, yaitu meminta orang sholih yang sudah tiada untuk berdo’a kepada Allah agar mendo’akan dirinya.

3- Tabarruk dengan pohon, batu dan benda lainnya.

Ngalap berkah dengan benda-benda semacam ini, termasuk pula ngalap berkah dengan sesuatu yang tidak logis seperti dengan kotoran sapi (Kebo Kyai Slamet), termasuk hal yang terlarang, suatu bid’ah yang tercela dan sebab  terjadinya kesyirikan.
Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan, “Adapun pohon, bebatuan dan benda lainnya … yang dijadikan tabarruk atau diagungkan dengan shalat di sisinya, atau semacam itu, maka semua itu adalah perkara bid’ah yang mungkar dan perbuatan ahli jahiliyah serta sebab timbulnya kesyirikan.” (Majmu’ Al Fatawa, 27: 136-137)

Perbuatan-perbuatan di atas adalah termasuk perbuatan ghuluw (berlebihan) terhadap orang sholih dan pada suatu benda. Sikap yang benar untuk meraih keberkahan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam setelah beliau wafat adalah dengan ittiba’ atau mengikuti setiap tuntunan beliau, sedangkan kepada orang sholih adalah dengan mengikuti ajaran kebaikan mereka dan mewarisi setiap ilmu mereka yang sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasul-Nya. Inilah tabarruk yang benar.

Beberapa bentuk ngalap berkah yang dibolehkan

1- Keberkahan orang sholih

Di antara keberkahan orang sholih adalah karena keistiqomahan agamanya. Karena istiqomahnya ini, dia akan memperoleh keberkahan di dunia yaitu tidak akan sesat dan keberkahan di akhirat yaitu tidak akan sengsara. Allah Ta’ala berfirman,
 “Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka.” (QS. Thoha: 123). Ibnu ‘Abbas menjelaskan keutamaan orang yang mengikuti petunjuk Allah,
“Ia tidak sesat di dunia dan tidak celaka di akhirat”. Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 9: 376-377.
Keberkahan orang sholih pun terdapat pada usaha yang mereka lakukan. Mereka begitu giat menyebarkan ilmu agama di tengah-tengah masyarakat sehingga banyak orang pun mendapat manfaat. Itulah keberkahan yang dimaksudkan. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallammenyebut orang-orang sholih yang berilmu sebagai pewaris para nabi.
 “Sesungguhnya para ulama adalah pewaris para nabi”. (HR. Abu Daud no. 3641, At Tirmidzi no. 2682 dan Ibnu Majah no. 223. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

2- Keberkahan lewat jujur dalam jual beli

Dari Hakim bin Hizam, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Orang yang bertransaksi jual beli masing-masing memilki hak khiyar (membatalkan atau melanjutkan transaksi) selama keduanya belum berpisah. Jika keduanya jujur dan terbuka, maka keduanya akan mendapatkan keberkahan dalam jual beli, tapi jika keduanya berdusta dan tidak terbuka, maka keberkahan jual beli antara keduanya akan hilang”. (HR. Bukhari no. 2079 dan Muslim no. 1532)

3- Keberkahan karena tidak tamak pada harta

Ketika seseorang mencari harta dengan tidak diliputi rasa tamak, maka keberkahan pun akan mudah datang. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengatakan pada Hakim bin Hizam,
 “Wahai Hakim, sesungguhnya harta itu hijau lagi manis. Barangsiapa yang mencarinya untuk kedermawanan dirinya (tidak tamak dan tidak mengemis), maka harta itu akan memberkahinya. Namun barangsiapa yang mencarinya untuk keserakahan, maka harta itu tidak akan memberkahinya, seperti orang yang makan namun tidak kenyang. Tangan yang di atas lebih baik daripada tangan yang di bawah” (HR. Bukhari no. 1472).
Yang dimaksud dengan kedermawanan dirinya, jika dilihat dari sisi orang yang mengambil harta berarti ia tidak mengambilnya dengan tamak dan tidak meminta-minta. Sedangkan jika dilihat dari orang yang memberikan harta, maksudnya adalah ia mengeluarkan harta tersebut dengan hati yang lapang. (Lihat Fathul Bari karya Ibnu Hajar Al Asqolani, 3: 336.)
Ibnu Baththol rahimahullah mengatakan, “Qona’ah dan selalu merasa cukup dengan harta yang dicari akan senantiasa mendatangkan keberkahan. Sedangkan mencari harta dengan ketamakan, maka seperti itu tidak mendatangkan keberkahan dan keberkahan pun akan sirna.” (Syarh Ibni Batthol, Asy Syamilah, 6: 48)

4- Keberkahan dari berpagi-pagi dalam mencari rezeki

Dari sahabat Shokhr Al Ghomidiy, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
 “Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya.”
Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengirim peleton pasukan, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengirimnya pada pagi hari. Sahabat Shokhr sendiri adalah seorang pedagang. Dia biasa membawa barang dagangannya ketika pagi hari. Karena hal itu dia menjadi kaya dan banyak harta. (HR. Abu Daud no. 2606, At Tirmidzi no. 1212, Ibnu Majah no. 2236. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

5- Keberkahan lewat air zam-zam

Dalam sebuah hadits shahih, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut air zam-zam,
“Sesungguhnya air zam-zam adalah air yang diberkahi, air tersebut adalah makanan yang mengenyangkan.” (HR. Muslim no. 4520) Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma,  Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
 “Air zam-zam sesuai keinginan ketika meminumnya.” (HR. Ibnu Majah no. 3062 dan Ahmad 3: 357).
Dan masih banyak contoh lainnya. Namun yang terpenting dalam meraih keberkahan adalah dengan iman dan takwa. Allah Ta’ala berfirman :
 “Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS. Al A’rof: 96). 
Dari sini menunjukkan bahwa jika ada yang mengambil berkah dengan kemaksiatan, seperti melakukan ritual zina yang dilakukan di tempat pesugihan Gunung Kemukus atau memenuhi ritual zina ala alam ghaib, maka ini adalah sesuatu kesesatan. Apalagi yang dicontoh adalah pelaku dosa. Semoga kita dijauhkan dari syirik. (dari muslim.or.id)

www.lowongankerjababysitter.com www.lowongankerjapembanturumahtangga.com www.lowonganperawatlansia.com www.lowonganperawatlansia.com www.yayasanperawatlansia.com www.penyalurpembanturumahtanggaku.com www.bajubatikmodernku.com www.bestdaytradingstrategyy.com www.paketpernikahanmurahjakarta.com www.paketweddingorganizerjakarta.com www.undanganpernikahanunikmurah.com